Pengikut

Belajar jadi orang tua, saat si buah hati berkata bohong (bag.2)

Belajar jadi orang tua, saat si buah hati berkata bohong (bag.1)

Pada fase 6-12 tahun kebanyakan alasan utamanya adalah takut. Si anak sudah tahu mana yang benar dan mana yang salah, namun belum bisa engontrolnya. Si anak tahu kalau yang dilakukannya salah sehingga mereka merancang strategi untuk “mengelabuhi” sang ortu, daripada kena marah.

” Agar hal itu tidak terjadi, Bu Henny menyarankan agar orangtua lebih memilih memberi penjelasan pada efek buruk berbohong. Dan tidak sekedar “meng-omel-omel” atau menghukum si anak yang sedang berbohong. Jangan membuat si anak trauma karena memarahinya.”

~~~~

Orangtua harus menjadi contoh yang baik bagi si anak. Jika tidak bisa menepati janji kepada si anak sebeiknya jangan berjanji. Jika si ortu berjanji dan ternyata tidak ditepati, si anak akan kecewa. Kemudian muncul dibenak sang anak kalau bohong diperbolehkan karena dia mengetahui kalau ortunya bohong. Sebaiknya si ortu menjelaskan kenapa ortu tidak bisa berjanji kepada si anak supaya si anak tidak terlarut-larut keinginan yang ada di dasar hatinya.

~~~~

Atau juga karena kesenangan si anak, dia terpaksa berbohong. Anak menyukai acara televisi tertentu, maka sianak berbohong agar bisa mencuri kesempatan menonton acara itu. Selain itu anak” berbohong karena belum bisa “menghayati” apa itu norma” yang ada. baik norma agama maupun social.

~~~~



“Mungkin mereka belum mengetahui bahwa konsep berbohong itu dosa dan melanggar norma” lainnya” tegas buHeny.

~~~~

Sedangkan pada fase remaja (13-17) bis adisebut dengan Deliquen atau mengarah ke kenakalan remaja. Karena, pada tahap ini seharusnya mereka telah mengetahui norma” di masyarakat. Namun tetap berbohong. Faktor utama remaja berbohong adalah untuk membela kelompok dimana mereka bergaul. Ikatan dengan kelompok ini untuk menunjukkan ego atau agar dia diakui di dalam kelompok (in Group). Sebuah manifestasi dari eksistensi dari remaja tersebut. namun, faktor “broken home”, “trauma”, dan “frustasi” juga bisa menjadi alasan.

~~~~

…Sulitnya jadi orang tua… Bisa enggak ya aku ngedidik anakku kelak… harus bisa… Mohon bantuannya ya, untuk para ortu, gimana cara menghadapi si anak sa’at dia bandel? mungkin ada tambahan atau ide lainnya… saya tunggu…. :roll:

~~

sumber: jawa pos.

hasrul muhasrul
Category: 3 komentar

3 komentar:

Puspita mengatakan...

Kalau kita menginginkan anak kita tidak berbohong ya jangan bohongi anak.

Sering ajak bicara anak, beri wawasan misalnya, "Alam ini ndak pernah bohong, ....!"

srulz mengatakan...

@Puspita Wulandari
ya bu....
saya khan kurang berpengalaman, khan masih belajar...

terimakasih masukannya... :-)

Anonim mengatakan...

semoga kelak aku bisa menjadi orang tua yg bijak
Amin!

Posting Komentar

Pages

HasruL's :

    Friend Positions
      My BlogCatalog BlogRank Personal Top Blogs Personal blogs
      eXTReMe Tracker
      Personal Blogs - Blog Rankings
      Thanks To:

      Leave message

      advertize

      Blog List